Kapolda Bali Jadi Pembicara di OSAC Country Councils

DENPASAR, LELEMUKU.COM - Selamat datang di Lelemuku, saat ini anda sedang membaca berita dan informasi terbaru dari Kepolisian Daerah Bali.

 Polda Bali - Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose menjadi pembicara di acara OSAC Country Councils yang diselenggarakan oleh Konsulat Maerica Serikat di Hotel Courtyard Marriott, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/4). Dalam seminar itu, Kapolda memaparkan materi tentang situasi keamanan dan terorisme di Indonesia.

Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 Wita  juga dihadiri oleh Mark McGovern dai U.S. Consul General Surabaya, Brendan Murray dari RSO Jakarta, U.S. Embassy Jakarta, Abraham Ramirez dari RSO Surabaya.

Dihadapaan para peserta seminar, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard  Golose mengatakan, perkembangan teror berawal dari adanya kelompok ISIS yang masuk ke Indonesia pada  tahun 2014. Hingga saat ini masih ada beberapa jaringan teroris aktif di Indonesia.   Modus operandi mereka selalu berubah dari konvensional menjadi modern dengan memanfaatkan jaringan internet.

“Serangan teroris di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari bom yang dipasang di tubuh,  menggunakan alat, dengan membakar atau melempar dan meledakan bom seperti bom panci,” kata jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini.

Upaya pencegahannya, Polri memperketat pemeriksaan kendaraan, parcel, koper, tas ransel atau paket yang mencurigakan dan mengidentifikasi masyarakat yang tidak ada kepentingan. Kemudian memonitor aktifitas warga  yang mencurigakan. Apabila terjadi peristiwa, Polda Bali selalu siap mengevakuasi dan mengamankan TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Polisi melaksanakan monitoring situasi keamanan dengan cara memantau CCTV yang ada di Gedung Command Center Polda Bali. Bahkan Command Center Polda Bali sudah terhubung dengan aplikasi Salak Bali. Apabila terjadi gangguan Kamtibmas, masyarakat bisa melaporkan kejadian tersebut dengan menekan tombol SOS.

“Silahkan download aplikasi Salak Bali di smartphone anda dan hubungi nomor 110 untuk emergency call Polda Bali,” ucap jenderal bintang dua di pundak ini. 

Kapolda menjelaskan bahwa strategi untuk menanggulangi aksi teror di Indonesia dilakukan dengan soft approach dan hard approach. Untuk soft approach dilakukan dengan cara mencegah berkembangnya paham radikalisme, deradikalisasi dan kesiapsiagaan nasional, seperti melaksanakan apel satuan, pengecekan personel dan sarana prasarana serta memetakan kerawanan dan kegiatan teroris. 

“Yang paling utama, mengimplementasikan penganggulangan radikalisme dengan cara mensosialisasikan Pancasila dan UUD 1945. Mengidentifikasi elemen sosial yang memiliki paham radikal dan mencegah penyebaran paham radikaslisme. Mengajak media untuk terus meggelorakan semangat persatuan dan kesatuan NKRI serta mencegah penyebaran idiologi terorisme,” tegas Kapolda Bali.

Silahkan melanjutkan untuk membaca informasi selengkapnya. Terima kasih karena anda telah membaca berita terbaru dari Polda Bali, silahkan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan anda.